--> "Tomorrow must be Better than Today, And Today Must Be Better than Yesterday"

Miftah's Blog

Kamis, 28 November 2013

JILBAB, ANTARA YAHUDI DAN ISLAM

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal sehingga mereka tidak diganggu.” (Al-Ahzab: 59)

Ayat di atas merupakan salah satu bentuk kasih sayang Allah kepada kaum Hawa. Paras yang rupawan dan penampilan yang dapat menimbulkan ketertarikan merupakan sunnatullah yang ada pada diri kaum hawa tersebut. Keindahan yang Allah berikan secara khusus kepada wanita ini dapat menimbulkan fitnah apabila diletakkan di tempat yang salah.
Satu persoalan yang dianggap sebagai symbol dari penindasan bagi wanita adalah wajibnya berjilbab. Seorang Professor dari universitas Yeshiva, Dr. Menachem M. Brayer, mengatakan  baju bagi wanita Yahudi saat bepergian keluar rumah yaitu mengenakan penutup kepala dan terkadang mereka mengenakannya hingga tertutup sebelah matanya. Beliau mengutip pernyataan beberapa pendeta Yahudi "Bukanlah layaknya anak-anak perempuan Israel yang berjalan keluar tanpa penutup kepala".
Dr. Brayer juga mengatakan bahwa jilbab bagi wanita Yahudi bukanlah selalu dianggap sebagai simbol dari kesopanan. Tapi terkadang, jilbab justru menyimbolkan lambang dari status kemewahan wanita tersebut. Jilbab atau tudung kepala menandakan martabat dan keagungan seorang wanita bangsawan Yahudi. Jilbab juga diartikan sebagai penjagaan terhadap hak milik suami. Beberapa wanita Yahudi lebih sering menggantikan penutup kepala mereka dengan rambut palsu. Dewasa ini, wanita-wanita Yahudi yang saleh tidak pernah memakai penutup kepala kecuali bila mereka mengunjungi sinagong.
Berbeda dengan Islam. Al Qur'an telah jelas memerintahkan wanita beriman agar memanjangkan penutup kepalanya sampai menutupi leher dan dadanya.
Jadi, tujuan utama jilbab atau kerudung di dalam Islam adalah sebagai perlindungan. Selain itu jilbab adalah sebagai identitas antara muslim dan non muslim. Tetapi jilbab di dalam Islam berbeda dengan tradisi Yahudi yang mana jilbab (penutup kepala) merupakan tanda keagungan dan pembeda dari perempuan bangsawan. Jilbab di dalam Islam hanya sebagai tanda kesederhanaan dengan tujuan melindungi perempuan. Al Qur'an sangat memperhatikan perempuan dengan menjaga tubuh dan kehormatan mereka atas pernyataan laki-laki yang berani menuduh ketidaksucian seorang perempuan.
Sangat jelas bahwasanya adanya syari’at Islam tentang jilbab sangat memberikan keistimewaan bagi kaum wanita. Berbeda halnya dengan orang yahudi yang membedakan antara pemakaian jilbab (penutup kepala) yang hanya sebagai lambang kehormatan bagi wanita yang memakainya. Bahkan untuk menggantikan penutup kepala tersebut mereka menggunakan rambut palsu.



Diposting oleh Unknown di 18.28
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Cat-Qw, Islam, Jilbab, Yahudi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Kim's Clock

About Me ^_^

Unknown
Lihat profil lengkapku

Translate

Arsip Blog

  • ►  2014 (5)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Januari (3)
  • ▼  2013 (7)
    • ►  Desember (6)
    • ▼  November (1)
      • JILBAB, ANTARA YAHUDI DAN ISLAM

Entri Populer

  • SEKULERISASI TURKI
    Perubahan yang terjadi di Turki di awal tahun 1900-an, adalah salah satu perubahan yang sangat mengejutkan di sepanjang sejarah budaya dan...
Tema Jendela Gambar. Diberdayakan oleh Blogger.