Syaikh Muhammad bi Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata, "seorang Ibu lebih berhak untuk senantiasa dihormati sepanjang tahun, daripada hanya satu hari saja, bahkan seorang Ibu mempunyai hak terhadap anak-anaknya untuk dijaga dan dihormati serta ditaati bukan dalam kemaksiatan terhadap Allah Subhanahu wa Ta'ala, disetiap waktu dan tempat"
(Majmu' Fataawa wa Rasa'il no. 353)
(Majmu' Fataawa wa Rasa'il no. 353)
Perjuangan seorang IBu tidak bisa dihargai hanya dengan materi, jika diumpamakan kasih sayang seorang Ibu terhadap anak-anaknya tidak kurang dari luasnya samudera dunia ini. Betapa perjuangan mereka kepada Anak-anaknya sangatlah berat dan tentunya menuai banyak rintangan yang otomatis tidak mudah untuk dijalani. walaupun terkadang mereka merasa tersakiti oleh tingkah laku dan sikap anak-anak terhadapnya, tetapi hal ini tidak sedikitpun mengurangi rasa sayangnya terhadap buah hatinya tersebut. seberapa besar cinta anak-anak terhadap Ibunya tetap tidak mampu membalas seluruh kebaikan-kebaikannya.
Berbakti kepada orang tua khususnya ibu memang sangat dianjurkan oleh agama Islam. jasa ibu sangatlah besar bagi anak-anaknya melebih Ayah. Oleh karena itu, berbakti kepada Ibu lebih didahulukan daripada berbakti kepada Ayah, bukan berarti Ayah dinomor duakan, tetapi tetap mereka memiliki haknya masing-masing untuk dihormati oleh putra-putrinya. sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, beliau berkata,
Sesorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, "wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?", Nabi menjaawab, "Ibumu" dan orang tersebut kembali bertanya, "kemudian siapa lagi?", Nabi SAW menjawab, "Ibumu", orang tersebut bertanya kembali, "kemudian siapa lagi", Beliau menjawab, "Ibumu". orang tersebut bertanya kembali, "kemudian siapa?", Nabi SAW menjawab, "kemudian Ayahmu".
mengutip kata-kata Ust. Felix Siauw:
menghormati Ibu itu dengan memenuhi haknya,
yaitu ditaati karena Allah, disayangi karena Allah dan dido'akan karena Allah
memuliakan Ibu itu dengan kewajibanmu merendahkan suaramu,
bersabar melayaninya dan membuat dia tertawa
berbakti pada ibu itu saat masih hidup ataupun wafat
menjaga nama baiknya, beramal atas namanya dan memuliakan kerabatnya
menyayangi ibu itu mengingati pengorbanan darah dan airmatanya
susah terjaganya di waktu-waktu malam karena kasih sayangnya
mengasihi ibu itu tidak menyia-nyiakan doa dan pintanya kepadamu
tidak mengkhianati sujud diakhir malamnya memohon ketaatanmu
mengutamakan ibu itu mudah
menjawab panggilannya tanpa berat hati dan memohon keridhaannya dalam setiap langkah
berbaik pada ibu bukan dengan menghitung dosa dan kekurangannya
namun berkhidmat dengan kebaikan dan kebenaran tanpa menyakitinya
salam kebaikan bagi ibu tanpamu takkan ada aku
Berbakti kepada orang tua khususnya ibu memang sangat dianjurkan oleh agama Islam. jasa ibu sangatlah besar bagi anak-anaknya melebih Ayah. Oleh karena itu, berbakti kepada Ibu lebih didahulukan daripada berbakti kepada Ayah, bukan berarti Ayah dinomor duakan, tetapi tetap mereka memiliki haknya masing-masing untuk dihormati oleh putra-putrinya. sebagaimana dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, beliau berkata,
Sesorang datang kepada Rasulullah SAW dan berkata, "wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?", Nabi menjaawab, "Ibumu" dan orang tersebut kembali bertanya, "kemudian siapa lagi?", Nabi SAW menjawab, "Ibumu", orang tersebut bertanya kembali, "kemudian siapa lagi", Beliau menjawab, "Ibumu". orang tersebut bertanya kembali, "kemudian siapa?", Nabi SAW menjawab, "kemudian Ayahmu".
mengutip kata-kata Ust. Felix Siauw:
menghormati Ibu itu dengan memenuhi haknya,
yaitu ditaati karena Allah, disayangi karena Allah dan dido'akan karena Allah
memuliakan Ibu itu dengan kewajibanmu merendahkan suaramu,
bersabar melayaninya dan membuat dia tertawa
berbakti pada ibu itu saat masih hidup ataupun wafat
menjaga nama baiknya, beramal atas namanya dan memuliakan kerabatnya
menyayangi ibu itu mengingati pengorbanan darah dan airmatanya
susah terjaganya di waktu-waktu malam karena kasih sayangnya
mengasihi ibu itu tidak menyia-nyiakan doa dan pintanya kepadamu
tidak mengkhianati sujud diakhir malamnya memohon ketaatanmu
mengutamakan ibu itu mudah
menjawab panggilannya tanpa berat hati dan memohon keridhaannya dalam setiap langkah
berbaik pada ibu bukan dengan menghitung dosa dan kekurangannya
namun berkhidmat dengan kebaikan dan kebenaran tanpa menyakitinya
salam kebaikan bagi ibu tanpamu takkan ada aku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar